For English version

Saturday, April 22, 2017

Pada waktu memberi terapi Reiki

Hal pertama yang sangat mengganggu efektivitas terapi Reiki justru adalah keinginan dan harapan yang kuat untuk segera sembuh. Walaupun keinginan itu wajar dialami setiap orang, tetapi justru menjadi penghambat bagi praktisi Reiki pada waktu memberi terapi Reiki kepada diri sendiri atau orang lain.
Karena, keinginan kuat, malah menyebabkan ketegangan yang tidak diperlukan, Kita membutuhkan mindset yang tenang dan pasrah ketika memberikan terapi Reiki, tidak hanya pasien kita yang harus relax, bahkan kita sebagai seorang praktisi Reiki harus juga memiliki hati yang tenang dan membiarkan Reiki mengalir dengan bebas.

Reiki yang mengalir ke organ yang membutuhkan kesembuhan, akan selalu memberikan sensasi balik yang kuat yang di sebut "Hibiki" , hibiki ini bisa terasa seperti kesemutan, sakit, panas, dingin dan beragam sensasi lainnya. Dari pengalaman, kita bisa mendiagnosa kondisi organ pasien berdasarkan sensasi hibiki ini. Misalnya, organ yang dingin, biasanya ada masalah aliran darah yang tidak lancar, panas bisa jadi ada infeksi bakteri, sakit seperti di tusuk jarum-karena ada radang, dsb.

Praktisi Reiki yang berpengalaman, sering membuat para non praktisi terkagum-kagum karena kemampuannya merasakan hibiki dan mendiagnosa kondisi penyakit tanpa diberitahu lebih dahulu. Sensasi hibiki tersebut juga menjadi panduan bagi praktisi Reiki untuk tahu apakah treatment telah berhasil atau belum. 

Menjadi praktisi Reiki, haruslah menjadi orang yang sabar menunggu. Karena tidak ada yang bisa kita lakukan pada waktu mengalirkan Reiki, yang bisa kita lakukan adalah menunggu Reiki yang mengalir melakukan perubahan pada organ atau bagian tubuh yang kita beri Reiki. Kita bisa memberikan batas waktu, sekitar 5 menit untuk setiap posisi atau organ, dan kita lanjutkan di sesi terapi berikutnya bila sensasi hibiki masih terasa sangat kuat.

Pasien yang sudah di vonis tidak bisa di sembuhkan oleh kedokteran modern, memiliki harapan sangat kuat pada terapi Reiki. Kita sebagai praktisi Reiki seyogyanya tidak mengambil keuntungan apapun dari harapan mereka dan menjanjikan hal-hal yang ajaib. Kita cukup melayani mereka, dan biarkan Reiki mengalir dan memberikan kesembuhan bila penyakit mereka memang bisa di sembuhkan dengan terapi Reiki.

Bila menemui kegagalan pada waktu terapi, jangan berkecil hati, Reiki bekerja multi dimensi, kadang kita menemukan solusi dari penyakit orang lain di lain tempat. Misalnya, setelah pasien selesai menerima terapi, dan hibiki sepertinya sudah hilang, tapi keluhan mereka masih ada. Jangan berpikir bahwa terapi Reiki tidak berhasil, bisa jadi karena penyebab penyakit mereka masih belum tertangani, penyebab penyakit bisa dikarenakan pola pikir yang keliru, pola makan, atau hal-hal lain. Biasanya setelah hibiki hilang, kita atau pasien bisa tiba-tiba memiliki wawasan atau gagasan bagaimana solusi yang tepat untuk menangani penyakit tersebut. 

Karena kita mahkluk yang multi-dimensi, karena itu permasalahan kita tidak bisa di selesaikan hanya dengan solusi fisik semata.

Semoga bermanfaat


0 comments: