For English version

Monday, January 5, 2009

Arti tersembunyi dari Sabda bahagia

"Berbahagialah mereka yang miskin, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga" Lukas 6:20-26.

Membaca sabda bahagia tersebut kembali setelah sekian lama  menimbulkan effect nostalgia bagi saya.

Dulu, pada waktu saya masih kecil, entah mengapa saya begitu tertarik untuk membaca sabda bahagia tersebut berulang-kali. Saya suka sekali membacanya, seakan-akan ada yang menghipnotis pikiran. 

Pada waktu itu, keuangan keluarga tidak bagus-bagus amat, jadi seringkali keinginan saya tidak bisa serta-merta dituruti oleh orang tua.

Namanya juga anak-anak, jika ada keinginan yang tidak keturutan pasti sedihnya luar biasa, nangis dan gulung-gulung di lantai sering saya lakukan untuk memaksa orang-tua menuruti keinginan saya. Kalau tetap tidak dituruti, hati ini terasa sedih dan kecewa seakan-akan tidak ada harapan lagi buat saya untuk bisa senang.

Nah disaat-saat seperti itu,  ada dorongan dihati untuk membaca kembali ayat-ayat sabda bahagia. Setiap kali membacanya, saya selalu terhibur dan merasa senang dihati. Tetapi setelah menginjak remaja saya tidak pernah lagi membaca sabda bahagia tersebut. 

Sampai dua hari lalu, ketika dalam suatu sesi meditasi, tiba-tiba saya merasa ada keinginan kuat dalam diri untuk membaca kembali sabda bahagia tersebut.

Anehnya, ketika saya membuka Injil, halaman yang terbuka tepat di ayat-ayat sabda bahagia tersebut, dan yang terbuka bukan versi Matius yang populer tetapi versi Lukas. 

Jika mencarinya didalam Injil, sabda bahagia ditulis dalam dua versi, versi Matius dan versi Lukas. Dulu saya tidak merenungkan apa sih yang menjadi perbedaan dari kedua versi tersebut, otak masa kecil saya tidak sanggup menelaah lebih dalam.

Tetapi karena kebetulan tersebut, saya jadi merenung, kenapa kok saya dihadapkan pada ayat versi Lukas tersebut? Setelah beberapa saat, timbul beberapa pemahaman dalam pikiran saya. 

Dalam versi Lukas tersebut, ada maksud tersembunyi yang Yesus ingin bagikan kepada murid-muridNya.  Bersambung.....

 

0 comments: