For English version

Monday, January 18, 2016

India, di jaman Gotama

India,  di jaman Sidharta Gotama hidup, masyarakatnya di atur oleh sistem kasta dan percaya dengan keberadaan banyak dewa. Tidak jarang perdebatan antar pemuja dewa yang satu dan yang lain berujung dengan perkelahian sengit. Dan bagi mereka yang terlahir dalam keluarga kasta yang rendah, tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk belajar tentang ilmu spiritual, ataupun pengetahuan di luar bagian dari kasta mereka.

Gotama adalah anak dari seorang raja, kasta kshatriya, kasta tertinggi dalam masyarakat India waktu itu. Tentu, beliau punya kesempatan untuk belajar banyak hal dari para ilmuwan di jaman itu.Dan  dengan bakatnya, pujian dari orang-orang pandai mengalir tiada henti pada Gotama muda. Tetapi setelah melihat kehidupan rakyat diluar tembok istananya, ada kenyataan besar yang disadari oleh Gotama, bahwa semua orang, tidak peduli kastanya, tidak luput dari usia tua, sakit dan kematian.

Setelah melihat kenyataan tersebut, Gotama pergi mengasingkan diri, belajar dari para petapa tentang kehidupan spiritual dan akhirnya mencapai pencerahan ketika sedang duduk di bawah pohon Bodhi. Apa yang di capai oleh Gotama, akhirnya di ajarkan ke pada umum, dan menjadi agama Budha.

Menurut Gotama, tidak ada gunanya, berdebat mana dewa yang lebih benar, atau adakah keberadaan Tuhan. Semua itu tidaklah penting. karena pada dasarnya semua makhluk hidup, semua berjuang untuk tetap eksis dan bahagia. Adakah penganut agama tertentu yang ingin dewanya atau Tuhan nya membuat dia sengsara?

Alih-alih berdebat, bukankah lebih baik untuk mencari tahu bagaimana mengatasi penderitaan yang kita alami sebagai makhluk hidup, karena kita pasti menua, sakit dan suatu saat meninggal.  Dan asset yang utama sebagai manusia untuk mengatasi penderitaan adalah batin kita sendiri

0 comments: